Monday 17 December 2012

Tips menulis Footnotes / Catatan Kaki



Catatan kaki adalah informasi tentang sumber dari teori / fakta / hasil penelitian dari orang lain, yang digunakan dalam suatu penulisan ilmiah.

Fungsinya selain sebagai pertanggungjawaban penulis tentang sumber informasi tersebut, juga dimaksudkan agar pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh / lebih dalam tentang hal yang ditunjuk, dapat langsung membaca pada buku / sumber asli.

Disamping catatan kaki yang disebutkan diatas, terdapat catatan kaki yang memuat catatan penjelasan yang memberikan keterangan tambahan dari penulis sendiri.
Kenapa tidak ditulis di paragraph /  tubuh karangan? sebab akan mempengaruhi runut karangan, dan mengganggu aliran berpikir.


Cara penulisan catatan kaki:

1. Menulis catatan kaki
 
·         Buku yang pengarangnya 1 orang
Adam smith, The Wealth of Nations, New York : The modern Library, 1995, hlm. 67

·         Buku yang pengarangnya lebih dari 1 orang
Gogori, et al., Ilmu Lawakan Abad 21, Kalisongo Puto, 2001, hlm. 29

·         Buku kumpulan karangan
Gugum Gugus (ed), Seni Plintiran Hukum, Erlangga, 2001, hlm. 534
~ed yang dimaksud berasal dari kata “editor”

·         Buku Terjemahan
I.J. van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, terjemahan oleh Oka Putera, Bina Dharma, 1956, hlm. 59

2.  Menyingkat catatan kaki
 
Ibid (ibidem)               : pada tempat yang sama
Op.cit (Opere citato)   : karangan yang telah disebut
Loc.cit (Loco citato)   : pada tempat yang telah disebut


Contoh penggunaan catatan kaki :

1 Victor Situmorang, Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil, cet ke-2, (Jakarta: Rineka 

Cipta, 1994), hlm. 45.


  
2 Arsin Lukman, “Krisis Multi Dimensi  dan Sengketa Tanah di Indonesia,” Hukum dan Pembangunan 4 (Oktober-Desember 2004), hlm. 295.

3 Situmorang, loc. cit.

4 Lukman, loc. cit., hlm. 299.

No comments:

Post a Comment