Wednesday 9 December 2015

Event : The Launch of QUIPPER Video in Indonesia


Halo...
Apakah ada pembaca blogku yang saat ini kelas 12 atau 3 SMA?
Beruntunglah kalian karena saat ini Quipper Video akhirnya ada di Indonesia!"

Saat aku kelas 12 di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, aku tinggal di asrama Samirono. Pulang sekolah, aku harus langsung bergegas ke asrama sebab guru les sudah menanti. Padahal aku masih ingin makan siang dulu ataupun ngobrol dengan teman sekelas.
Jadwal les juga tidak memungkinkan untuk diundur, sebab guru les ku sudah memiliki janji untuk mengajar pada jam berikutnya, dan apabila aku tidak bimbingan belajar dengannya, aku tetap harus membayar guru les ku tersebut (karena terhitung telah membuat janji).
Hal ini membuatku rugi, sebab saat mengikuti bimbingan belajar sepulang sekolah, terkadang aku menjadi malas-malasan karena merasa ngantuk dan lelah.

Oleh sebab itu, seperti yang aku katakan sebelumnya, aku iri sekali pada kalian yang saat ini kelas 12 dan bisa belajar dimanapun dan kapanpun melalui QUIPPERVIDEO.

Eh.. masih belum tahu apa itu Quipper Video?
Kalau begitu aku jelaskan dulu sekilas ya, Quipper Video merupakan solusi e-learning berbasis video online untuk kamu yang sedang mempersiapkan diri menghadapi UN dan SBMPTN sehingga kamu bisa belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan.


Jadi, dengan Quipper Video ini, kamu bisa belajar dimanapun dan kapanpun kamu mau, selama ada jaringan internet, kamu bisa mengakses Quipper Video di https://video.quipper.com

.
.

Pada tanggal 14 November 2015, tepatnya di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Quipper mengadakan press confrence mengenai grand launching Quipper Video.

Di acara ini aku bertemu dengan teman-temanku yang berprofesi sebagai blogger dan juga media yang telah ku kenal sebelumnya.

Acara pun dimulai dengan makan siang bersama.
Lalu, acara dilanjutkan dengan pembukaan Press Conference Grand Launching Quipper yang berada di Auditorium Gold CGV Blitz.
Di Auditorium Gold CGV Blitz ini, telah hadir para tamu undangan, media, blogger dan juga bintang tamu untuk memulai acara press conference grand launching Quipper Video.


Diskusi ini dihadiri oleh Tri Nuraini selaku Marketing Manager Quipper, Ltd., Roslina Verauli selaku psikolog remaja yang juga memiliki kepedulian pada masalah pendidikan, Ferry Muhammad Isnaeni selaku pengajar dan penyaji materi mata pelajaran Matematika di Quipper Video, serta salah seorang murid kelas 12, bernama Emma.

Acara ini dilaksanakan bertepatan dengan dimulainya kampanye komunikasi Quipper Video dalam bentuk iklan televisi yang mulai ditayangkan sejak tanggal 12 November 2015 (aku juga sudah lihat lho iklannya ketika nonton tv hehe), selain itu juga akan dilangsungkan berbagai kegiatan di media massa dan social media.

.....

Saat acara berlangsung, para pembicara terlebih dahulu membahas mengenai hal yang umumnya dilewati oleh anak – anak SMA terutama yang saat ini sedang duduk di kelas 3 / kelas 12.

Bagi murid kelas 12, hal yang paling dikhawatirkan adalah bagaimana mereka dapat menghadapi Ujian Nasional (UN) dan juga persiapan menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dengan diberlakukannya peraturan Ujian Nasional (UN),tekanan yang dirasakan oleh murid kelas 12 semakin besar, dimana hal itu juga dirasakan oleh orang tua murid.

Di acara itu, Mbak Inuk (sapaan akrab Tri Nuraini) sempat bilang  “pada semester satu, saat murid memasuki tahun ajaran baru sebagai murid kelas 12, biasanya murid  sudah mulai mempersiapkan diri dan menyusun strategi dalam menghadapi UN yang diadakan sekitar bulan April di semester dua dan juga persiapan SBMPTN  untuk masuk perguruan tinggi negeri. Orang tua juga sudah mulai lebih ketat dalam mengawasi putra-putrinya dalam hal belajar. Selain itu biasanya para siswa juga mengikuti berbagai kegiatan pelajaran tambahan di sekolah serta menambah jam belajar di rumah selepas sekolah, setiap murid juga akan mulai memikirkan untuk mengikuti bimbingan belajar yang banyak ditemui di kota-kota besar di Indonesia. Dengan mengikuti bimbingan belajar, murid diharapkan memiliki bekal yang memadai untuk menjawab setiap soal-soal yang diajukan dalam ujian dan test masuk ujian perguruan tinggi nantinya.”

Roslina Verauli, Psikolog sekaligus pemerhati masalah pendidikan yang sering memberikan pendampingan pada remaja yang memiliki berbagai masalah, juga menjelaskan bahwa “Yang menjadi pertanyaan adalah apakah setiap murid mampu menjalankan semua persiapan tersebut, serta apakah para orang tua memahami benar apa yang dirasakan oleh setiap putra atau putrinya. Selain itu, tentu kita tidak dapat melupakan kenyataan, bahwa setiap anak, dalam hal ini, murid kelas 12 juga masih memilliki kegiatan lain yang sesuai dengan minat dan bakatnya, belum lagi, mereka pun harus tetap dapat menikmati dan menjalankan kegiatan sosial lainnya sebagai remaja. Jika, peraturan dibuat terlalu ketat, walaupun dengan tujuan yang positif, para remaja dikhawatirkan akan semakin tertekan dan pada akhirnya menjadi malas untuk menjalankan semua persiapan tersebut”.

Oleh sebab itu, Roslina selaku Psikolog menyarankan agar para orangtua berdiskusi secara terbuka bersama putra putrinya agar tercapai suatu kesepakatan bersama mengenai target apa yang harus dicapai oleh putra putrinya, lalu kegiatan atau program seperti apa yang dapat mereka jalankan dengan kemampuan dan kenyamanan masing-masing, Selain itu, bisa dibuat juga pola hukuman dan ganjaran yang akan diterima, baik dari sisi anak maupun orangtua, jika ada salah satu dari mereka yang melanggar kesepakatan yang telah dibuat bersama.

Salah satu hal yang juga dikhawatirkan oleh orang tua murid adalah apakah setiap orang tua mampu menyiapkan dana untuk mendaftarkan putera putrinya ikut bimbingan belajar, lalu apakah putra putri mereka siap untuk menyiapkan jadwal tambahan di aktivitas sehari-hari, mengingat kemacetan di kota-kota besar telah menghabiskan waktu.
.
.

Quipper Video yang diluncurkan di Indonesia, dapat diakses melalui https://video.quipper.com/?utm_source=angelinavania&utm_medium=blog&utm_campaign=article, dimana Quipper Video sebagai platform e-learning online  hadir sebagai solusi dalam menghadapi permasalahan dan kekhawatiran yang dialami oleh murid dan orang tua, serta pihak sekolah dalam mempersiapkan diri menjelang UN dan SBMPTN.
Quipper memahami kekhawatiran dan tekanan yang dirasakan oleh setiap murid, khususnya murid kelas 12 serta para orang tua murid, dan tentu saja pihak sekolah, karena bagaimana pun, persentase kelulusan siswa kelas 12 turut menentukan citra setiap sekolah.

Menanggapi hadirnya Quipper Video di dunia pendidikan di Indonesia, Roslina Verauli sebagai seorang psikolog mengatakan bahwa ini hal yang menarik, sebab melalui platform online, murid-murid yang telah berlangganan Quipper Video dapat belajar dalam pengawasan orang tua mereka saat mereka mengakses pelajaran di rumah. Orang tua juga bisa mengetahui kapan si anak harus menyimak pelajaran, serta dapat mengingatkan saat putera atau puteranya sedang sibuk dengan kegiatan lain.

Oleh sebab itu, untuk menjadi pribadi yang siap bersaing di dunia pendidikan, kita dapat menggunakan Quipper Video sebagai solusi dari permasalahan kita untuk menghadapi Ujian Nasional dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Kemudian acara grand launching Quipper Video ini ditutup dengan nonton bareng.^^
.
.

Bagaimana?
Tertarik untuk berlangganan Quipper Video? :p

Andai saja saat aku kelas 12, sudah ada program seperti Quipper Video ini >.<
Apakah program ini akan ada untuk mahasiswa s2 seperti saya, agar saya juga bisa belajar mengenai apa yang disampaikan oleh dosen di rumah, sebab terkadang sudah masuk kelas, tapi tetap saja blank alias tidak mengerti apa-apa hahaha :p

Yang pasti, untuk anak kelas 12 yang akan menghadapi UN & SBMPTN tidak perlu khawatir lagi, sekarang dengan hadirnya Quipper Video, kalian bisa belajar dengan cara yang baru dan seru!
Dimanapun, kapanpun menggunakan PC + wifi, akses Quipper Video sehingga belajar jadi lebih maksimal.
Semangat yaa!
THANK YOU
  

No comments:

Post a Comment